Total Tayangan Halaman

Selasa, 07 Mei 2013

Pengetahuan Umum


Pengetahuan Umum

Pengetahuan umum (general knowledge) juga disimpan di dalam sistem ingatan manusia, yang disebut dengan ingatan semantik (sematic memory atau generic memory). Dengan demikian, ingatan semantik menyimpan informasi yang bersifat umum yang merupakan pengetahuan dan terorganisasikan atau tersusun dengan baik menurut model-model tertentu. Pengetahuan umum yang disimpan di dalam ingatan semantik meliputi kata, konsep, kategori, skema, peta kognitif, meta-kognitif, dan imajeri.
A.    Teknik Pembuktian Kalimat
Tekhnik ini mencakup pengujian tentang pengaruh-pengaruh sebagai berikut :
1.      Besar kecilnya ruang lingkup suatu kategori (category size effect), yaitu orang biasanya dapat menentukan dengan lebih cepat apabila sebuah aitem atau kata merupakan anggota dari kategori yang kecil (sempit) dari pada kategori yang besar (luas). Misalnya “durian adalah buah-buahan”, daripada “durian adalah tanaman”.
2.       Pengaruh taipikalitas (relatedness effect), orang biasanya mencapai keputusan yang lebih cepat jika sebuah aitem merupakan anggota biasa (taipikal-prototipe) dari suatu anggota luar biasa. Misalnya “pisang adalah buah-buahan”, dari pada “apel adalah buah-buahan”. Sebab, apel merupakan prototipe dari buah-buahan.
3.      Pengaruh konteks (context effect), yaitu orang akan merespon suatu aitem dengan lebih cepat apabilah sebelumnya telah didahului oleh aitem yang serupa. Orang akan mengenal nama sebuah kota dengan lebih cepat apabilah sebelumnya telah mengenai nama kota yang berdekatan.
4.      Pengaruh benar-salah, yaitu orang cenderung menjawab aitem yang benar dengan lebih cepat daripada aitem yang salah. Misalnya, orang akan lebih cepat dalam menjawab benar daipada salah ketika menghadapi pernyataan: “anjing dalah binatang” (benar), dari pada “mobil adalah binatang” (salah).

B.     Stuktur Ingatan Semantik
1.      Teori perbandingan karakteristik
Konsep-konsep yang disimpan di dalam ingatan diorganisasikan disusu, berdasarkan daftar ciri atau atribut yang dimiliki masing-masing. Misalnya, konsep tentang “kucing”, orang dapat membuat daftar ciri yang relevan dengan kucing, seperti : kucing memiliki empat kaki, bersuara meong, memiliki ekor, dan mukanya berkumis.
2.      Teori jaringan kerja
Ingatan semantik disimpan di dalam ingatan seperti jaringan kerja (network) yang saling berkaitan antara satu konsep dengan konsep lain. Banyak jaringan (liks) menghubungan diantara konsep-konsep dalam ingatan simantik. Pertama, superordinate link yang menggambarkan bahwa suatu konsep merupakan anggota atau bagian dari kosep yang lingkupnya lebih luas. Misalnya, kucing adalah bagian dari konsep binatang buas, dan binatang buas bagian dari konsep binatang. Kedua, modifier link yang menggambarkan ciri-ciri dari sebuah konsep, misalnya konsep katak.

C.     Kategori
Kategori adalah pengelompokan sejumlah objek secara kasr atau garis besar berdasarakan kesamaan di dalam beberapa ciri penting yang dimiliki masing-masing objek. Ada tiga tingkatan kategori, yaitu tingkat Superordinat, tingkat dasar dan tingkat subordinat. Tingkat superordinat menunjukkan tingkat yang lebih umum, misalnya binatang, manusia dan peralatan. Kategori pada tingkat dasar menunjukkan kategori yang khusus, misalnya kategori tentang kursi makan, meja belajar, buku tulis, dan topi petani.

D.    Pemetaan Kognitif (Cognitive Mapping)
Pemetaan kognitif mencakup aktivitas mengumpulkan informasi, mempresentasikannya di dalam pikiran, dan memperoses informasi yang berkaitan dengan tata-letak atau susunan perangkat fisik, misalnya benda-benda yang terdapat di ruang perkantoran atau di ruang tamu di sebuah rumah, hasil akhir dari proses dinamakan peta kognitif. Peta kognitif merupakan peta mental yang mengambarkan dunia sebagaimana yang dipercayai.
Peta kognitif yang dipelajari para ahli meliputi pengetahuan manusia mengenai berbagai lingkungan fisik yang sangat luas. Misalnya, tata letak makanan dimeja makan, perabot dalam ruangan, dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi pemetaan kognitif antara lain, karaktristik individu. Setiap orang memiliki kemampuan berbeda dalam membentuk peta kognitif. Keakraban, seseorang dengan lingkungan tertentu mempengaruhi ketetapan pembentukan peta kognitif. Selain perbedaan karaktristik, jenis tugas yang diberikan mempengaruhi proses pemetaan kognitif.

E.     Skemata (Schemata)
Skemata atau skema (dalam bentuk tunggal) kognitif dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang digeneralisasikan (general-ized knowledge) tentang situasi dan pristiwa. Teori skema berpandangan bahwa orang menyimpan informasi umum atau sekumpulan pengetahuan yang serupa di dalam ingatan, kemudian menggunakannya untuk memahami dan mengingat contoh baru dari sekema tersebut.
Skema akan mengarahkan seseorang yang baru melalui harapan-harapan atas apa yang seharusnya terjadi. Jadi, skemata menunjuk pada proses top-down berangkat dari pengetahuan yang dimiliki seseorang menuju pada stimulus yang informasi. Juga, sekema memungkinkan seseorang melakukan prediksi-prediksi atau perkiraan-perkiraan terhadap apa saja yang bakal terjadi di dalam satu situasi yang baru dijumpai.

F.      Skrip
Skrip adalah bentuk yang paling sederhana dari urutan suatu kejadian yang tersusun dengan baik dari permulaan sampai selesai. Skrip dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh, skrip pesta perkawinan, skrip perkuliahan, skrip wawancara, dan skrip pertandingan olahraga.
Skrip dibedakan menjadi dua macam: skrip kuat adan lemah. Skrip kuat mencakup harapan seseorang terhadap urutan tertentu dari suatu kejadian. Misalnya skrip tentang acara pesta perkawinan, para undangan akan memprediksikan susunan acara dalam pesta berdasarkan kebiasaan. Sebaliknya skrip lemah seseorang tidak dapat mengharapkan atau memprediksi tata urutan khusus dalam suatu kejadian. Misalnya pertunjukkan sirkus seseorang akan kesulitan menentuka urutan pertunjukkan.

G.    Metakognisi
Metakognisi (metacognition) adalah pengetahuan dan kesadaran seseorang tentang proses-proses kognitifnya sendiri. Contoh, anda tahu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses kognitif anda sendiri (misalnya faktor waktu, suasana hati, moivasi, bahan, atau situasi sosial).
1.      Meta-perhatian (Meta-attention)
Pengetahua dan kesadaran seseorang mengenai proses-proses perhatiannya sendiri disebut meta-perhatian. Anada sendiri mengetahuai ketrampilan apa saja yang diperlukan dalam melakukan tugas perhatian selektif. Misalnya, anda membagi perhatian dengan cara memusatkan perhatian pada hal-hal yang lebih penting saja dan kurang memperhatikan pada hal-hal yang dianggap tidak penting. Anda mungkin memulai dari mengamati keseluruhan objek secara sepintas, kemudian baru memusatkan perhatian khususnya pada hal-hal yang dianggap penting.
2.      Meta-ingatan (Meta-Memory)
Meta ingatan menunjuk pada pada pengetahuan dan kesadaran seseorang akan ingatannya sendiri. Meta ingatan akan meliputi misalnya perasaan tahu tentang informasi umum, kinerja dalam mengerjakan tes psikologi, dan mempelajari daftar kata.
Ketepatan mata ingatan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor misalnya banyaknya waktu yang dipergunakan untuk mempelajari suatu tugas banyaknya latihan yang pernah dilakukan dalam memprediksi suatu perbuatan.

H.    Gambaran Metal (Mental Imagery)
Imajeri adalah representasi mental-pikiran tentang benda-benda yang secara fisik tidak hadir atau terlihat saat itu, namun telah disimpan dalam ingatan. Dengan kata lain, imajeri merupakan bayangan pikiran seseorang mengenai objek atau peristiwa yang pernah dipersepsi, dialami, atau hanya dibayangkan seperti orang melamun.
Untuk lebih jelasnya bagaimana sebenarnya proses imajeri itu, orang dapat membandingkannya dengan proses persepsi. Pada persepsi maka seseorang melihat benda atau peristiwa secara langsung, sementara imajeri maka benda atau peristiwa tersebut hanya dilihat di dalam pikiran berdasarkan apa yang telah disimpan di dalam ingatannya mengenai benda atau peristiwa itu.
Oleh sebab itu, pada proses persepsi seseorang melihat langsung objek dengan mata kepala (Head’s eye), sedangkan imajeri orang melihat tidak langsung (rekaman objek pada ingatan) dengan mata pikiran (mind’s eye). Jadi, aktivitas imajeri adalah aktivitas membayangkan kembali peristiwa atau objek konkrit yang pernah dipersepsi atau dialami dan telah disimpan di dalam ingatan seseorang(Bruce, 1996; Finke, 1985; Marks, 1983; Richardson, 1983).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar