Pengetahuan
Umum
Pengetahuan
umum (general knowledge) juga
disimpan di dalam sistem ingatan manusia, yang disebut dengan ingatan semantik
(sematic memory atau generic memory). Dengan demikian,
ingatan semantik menyimpan informasi yang bersifat umum yang merupakan
pengetahuan dan terorganisasikan atau tersusun dengan baik menurut model-model
tertentu. Pengetahuan umum yang disimpan di dalam ingatan semantik meliputi
kata, konsep, kategori, skema, peta kognitif, meta-kognitif, dan imajeri.
A. Teknik
Pembuktian Kalimat
Tekhnik
ini mencakup pengujian tentang pengaruh-pengaruh sebagai berikut :
1. Besar
kecilnya ruang lingkup suatu kategori (category
size effect), yaitu orang biasanya dapat menentukan dengan lebih cepat
apabila sebuah aitem atau kata merupakan anggota dari kategori yang kecil
(sempit) dari pada kategori yang besar (luas). Misalnya “durian adalah
buah-buahan”, daripada “durian adalah tanaman”.
2. Pengaruh taipikalitas (relatedness effect), orang biasanya mencapai keputusan yang lebih
cepat jika sebuah aitem merupakan anggota biasa (taipikal-prototipe) dari suatu
anggota luar biasa. Misalnya “pisang adalah buah-buahan”, dari pada “apel
adalah buah-buahan”. Sebab, apel merupakan prototipe dari buah-buahan.
3. Pengaruh
konteks (context effect), yaitu orang
akan merespon suatu aitem dengan lebih cepat apabilah sebelumnya telah
didahului oleh aitem yang serupa. Orang akan mengenal nama sebuah kota dengan
lebih cepat apabilah sebelumnya telah mengenai nama kota yang berdekatan.
4. Pengaruh
benar-salah, yaitu orang cenderung menjawab aitem yang benar dengan lebih cepat
daripada aitem yang salah. Misalnya, orang akan lebih cepat dalam menjawab
benar daipada salah ketika menghadapi pernyataan: “anjing dalah binatang”
(benar), dari pada “mobil adalah binatang” (salah).
B. Stuktur
Ingatan Semantik
1. Teori
perbandingan karakteristik
Konsep-konsep
yang disimpan di dalam ingatan diorganisasikan disusu, berdasarkan daftar ciri
atau atribut yang dimiliki masing-masing. Misalnya, konsep tentang “kucing”,
orang dapat membuat daftar ciri yang relevan dengan kucing, seperti : kucing
memiliki empat kaki, bersuara meong, memiliki ekor, dan mukanya berkumis.
2. Teori
jaringan kerja
Ingatan
semantik disimpan di dalam ingatan seperti jaringan kerja (network) yang saling
berkaitan antara satu konsep dengan konsep lain. Banyak jaringan (liks)
menghubungan diantara konsep-konsep dalam ingatan simantik. Pertama, superordinate link yang menggambarkan
bahwa suatu konsep merupakan anggota atau bagian dari kosep yang lingkupnya
lebih luas. Misalnya, kucing adalah bagian dari konsep binatang buas, dan
binatang buas bagian dari konsep binatang. Kedua, modifier link yang menggambarkan ciri-ciri dari sebuah konsep,
misalnya konsep katak.
C. Kategori
Kategori
adalah pengelompokan sejumlah objek secara kasr atau garis besar berdasarakan
kesamaan di dalam beberapa ciri penting yang dimiliki masing-masing objek. Ada
tiga tingkatan kategori, yaitu tingkat Superordinat,
tingkat dasar dan tingkat subordinat.
Tingkat superordinat menunjukkan tingkat yang lebih umum, misalnya binatang,
manusia dan peralatan. Kategori pada tingkat dasar menunjukkan kategori yang
khusus, misalnya kategori tentang kursi makan, meja belajar, buku tulis, dan
topi petani.
D. Pemetaan
Kognitif (Cognitive Mapping)
Pemetaan
kognitif mencakup aktivitas mengumpulkan informasi, mempresentasikannya di
dalam pikiran, dan memperoses informasi yang berkaitan dengan tata-letak atau
susunan perangkat fisik, misalnya benda-benda yang terdapat di ruang
perkantoran atau di ruang tamu di sebuah rumah, hasil akhir dari proses
dinamakan peta kognitif. Peta kognitif merupakan peta mental yang mengambarkan
dunia sebagaimana yang dipercayai.
Peta
kognitif yang dipelajari para ahli meliputi pengetahuan manusia mengenai
berbagai lingkungan fisik yang sangat luas. Misalnya, tata letak makanan dimeja
makan, perabot dalam ruangan, dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi pemetaan
kognitif antara lain, karaktristik individu. Setiap orang memiliki kemampuan
berbeda dalam membentuk peta kognitif. Keakraban, seseorang dengan lingkungan
tertentu mempengaruhi ketetapan pembentukan peta kognitif. Selain perbedaan
karaktristik, jenis tugas yang diberikan mempengaruhi proses pemetaan kognitif.
E. Skemata
(Schemata)
Skemata
atau skema (dalam bentuk tunggal) kognitif dapat didefinisikan sebagai
pengetahuan yang digeneralisasikan (general-ized
knowledge) tentang situasi dan pristiwa. Teori skema berpandangan bahwa
orang menyimpan informasi umum atau sekumpulan pengetahuan yang serupa di dalam
ingatan, kemudian menggunakannya untuk memahami dan mengingat contoh baru dari
sekema tersebut.
Skema
akan mengarahkan seseorang yang baru melalui harapan-harapan atas apa yang
seharusnya terjadi. Jadi, skemata menunjuk pada proses top-down berangkat dari pengetahuan yang dimiliki seseorang menuju
pada stimulus yang informasi. Juga, sekema memungkinkan seseorang melakukan
prediksi-prediksi atau perkiraan-perkiraan terhadap apa saja yang bakal terjadi
di dalam satu situasi yang baru dijumpai.
F. Skrip
Skrip
adalah bentuk yang paling sederhana dari urutan suatu kejadian yang tersusun
dengan baik dari permulaan sampai selesai. Skrip dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh, skrip pesta perkawinan, skrip perkuliahan, skrip
wawancara, dan skrip pertandingan olahraga.
Skrip
dibedakan menjadi dua macam: skrip kuat adan lemah. Skrip kuat mencakup harapan
seseorang terhadap urutan tertentu dari suatu kejadian. Misalnya skrip tentang
acara pesta perkawinan, para undangan akan memprediksikan susunan acara dalam
pesta berdasarkan kebiasaan. Sebaliknya skrip lemah seseorang tidak dapat
mengharapkan atau memprediksi tata urutan khusus dalam suatu kejadian. Misalnya
pertunjukkan sirkus seseorang akan kesulitan menentuka urutan pertunjukkan.
G. Metakognisi
Metakognisi
(metacognition) adalah pengetahuan dan kesadaran seseorang tentang
proses-proses kognitifnya sendiri. Contoh, anda tahu apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi proses kognitif anda sendiri (misalnya faktor waktu, suasana
hati, moivasi, bahan, atau situasi sosial).
1. Meta-perhatian
(Meta-attention)
Pengetahua dan kesadaran seseorang mengenai
proses-proses perhatiannya sendiri disebut meta-perhatian. Anada sendiri
mengetahuai ketrampilan apa saja yang diperlukan dalam melakukan tugas
perhatian selektif. Misalnya, anda membagi perhatian dengan cara memusatkan
perhatian pada hal-hal yang lebih penting saja dan kurang memperhatikan pada
hal-hal yang dianggap tidak penting. Anda mungkin memulai dari mengamati
keseluruhan objek secara sepintas, kemudian baru memusatkan perhatian khususnya
pada hal-hal yang dianggap penting.
2. Meta-ingatan
(Meta-Memory)
Meta ingatan menunjuk pada pada pengetahuan dan
kesadaran seseorang akan ingatannya sendiri. Meta ingatan akan meliputi
misalnya perasaan tahu tentang informasi umum, kinerja dalam mengerjakan tes
psikologi, dan mempelajari daftar kata.
Ketepatan mata ingatan seseorang dipengaruhi oleh
faktor-faktor misalnya banyaknya waktu yang dipergunakan untuk mempelajari
suatu tugas banyaknya latihan yang pernah dilakukan dalam memprediksi suatu
perbuatan.
H. Gambaran
Metal (Mental Imagery)
Imajeri
adalah representasi mental-pikiran tentang benda-benda yang secara fisik tidak
hadir atau terlihat saat itu, namun telah disimpan dalam ingatan. Dengan kata
lain, imajeri merupakan bayangan pikiran seseorang mengenai objek atau
peristiwa yang pernah dipersepsi, dialami, atau hanya dibayangkan seperti orang
melamun.
Untuk
lebih jelasnya bagaimana sebenarnya proses imajeri itu, orang dapat
membandingkannya dengan proses persepsi. Pada persepsi maka seseorang melihat
benda atau peristiwa secara langsung, sementara imajeri maka benda atau
peristiwa tersebut hanya dilihat di dalam pikiran berdasarkan apa yang telah disimpan
di dalam ingatannya mengenai benda atau peristiwa itu.
Oleh sebab itu,
pada proses persepsi seseorang melihat langsung objek dengan mata kepala (Head’s eye), sedangkan imajeri orang
melihat tidak langsung (rekaman objek pada ingatan) dengan mata pikiran (mind’s eye). Jadi, aktivitas imajeri
adalah aktivitas membayangkan kembali peristiwa atau objek konkrit yang pernah
dipersepsi atau dialami dan telah disimpan di dalam ingatan seseorang(Bruce,
1996; Finke, 1985; Marks, 1983; Richardson, 1983).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar